Menparekraf Ungkap Kisah Inspiratif Pembangunan Tol Cipali

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan bahwa Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) telah memberi dampak baik tak hanya dari sisi infrastruktur, namun juga sosial dan ekonomi.

Dalam acara bedah buku Tok Cipali-Trans Jawa dan Tol Enam Presiden dengan Sembilan Rahasianya pada Jumat (20/8), Sandiaga mengungkapkan bahwa pihaknya menemui banyak kendala ketika merampungkan pembangunan jalan tol yang terbentang dari Kabupaten Purwakarta, Subang, Majalengka, Indramayu, dan Cirebon itu.

Salah satunya, saat para ulama Babakan, Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat, memintanya untuk memindahkan trase jalan tol, yang sebelumnya lurus di belokan sekitar 700 meter ke arah selatan menuju sebuah bukit yang dipenuhi pohon jati. Akibatnya, jalan tol jadi meliuk, berbeda dari konsep semula yang landai agar hemat bahan bakar.


Namun, bukit yang dibelah itu kini justru menjadi ikon Tol Cipali. Selain keindahan alam yang menawan, ada pula keberadaan batu berukuran besar yang disebut Batu Bleneng.

"Saya tidak akan pernah lupa dalam pembangunan tol ini, banyak mukjizat dari Allah SWT yang kami rasakan, mulai dari kami harus mendapatkan arahan dari para ulama untuk memindahkan trase, hingga akhirnya menemui Bukit Salam yang menjadi spot terindah di Cipali. Sampai saat terakhir kita menyadari bahwa ada 99 jembatan dan ini menjadi satu simbol keagungan nama-nama besar Asmaul Husna," kata Sandiaga.

Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa Tol Cipali menghadirkan pemerataan pembangunan dan ekonomi bagi masyarakat setempat. Karena itu, saat pembangunan juga dilakukan penilaian lingkungan sosial untuk mengadakan peluang usaha dan lapangan kerja.

"Ini adalah kerja sama semua pihak dalam implementasi dan kolaborasi untuk memulihkan sektor perekonomian, dan saat itu kita juga menyasar bahwa banyak sisi parekraf yang akan terbantu dengan hadirnya infrastruktur, terutama desa-desa wisata yang akan menjadi lokomotif penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya," jelas Sandiaga.

Dia meyakini, ekonomi kreatif akan menjadi sumber pembangunan inklusif dengan produk-produk kreatif baru yang mendorong kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, Sandiaga menegaskan bahwa dalam bekerja dirinya menerapkan etos 4 As yang meliputi kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.

Lewat etos kerja tersebut, tujuan pembangunan Tol Cipali hingga pengadaan peluang usaha dan lapangan kerja pun dapat diwujudkan.

"Tol Cipali ini kita harapkan memberikan multiplier effect, dan setelah lebih dari enam tahun beroperasi, terbuka peluang bagi para UMKM, seperti Batik Trusmi, Empal Gentong Haji Aput dan Warung Makan Baraya," katanya.

Sandiaga pun mendorong agar masyarakat tak patah arang dan tetap optimis menghadapi pandemi. "Ini saatnya kita harus bangkit, kita harus gunakan nilai luhur silaturahim, gotong royong agar semakin kreatif dan produktif. Bangkitnya sektor parekraf Insya Allah akan berjalan seirama dengan pemulihan kesehatan. Kita kembangkan terus pariwisata yang berkualitas dengan tersedianya infrastruktur destinasi pariwisata," jelasnya.

(rea)

0 Response to "Menparekraf Ungkap Kisah Inspiratif Pembangunan Tol Cipali"

Post a Comment